Usai Isu Pertengkaran Guardiola, Julian Alvarez Jadi Incaran Klub Top Eropa, Masa Depannya di City Dipertanyakan
Usai Isu Pertengkaran Guardiola, Julian Alvarez Jadi Incaran Klub Top Eropa, Masa Depannya di City Dipertanyakan. Untuk pertama kalinya dalam beberapa musim terakhir, bursa transfer Manchester City pada musim panas ini terbilang tenang. Tidak ada saga transfer seperti perekrutan Harry Kane, Jack Grealish, atau Erling Haaland. Namun, enam minggu setelah jendela transfer dibuka, potensi kepergian Julian Alvarez justru menjadi sorotan utama.
Awal Juni lalu, ketika Alvarez masih fokus bersama timnas Manchester City di Olimpiade, muncul rumor kuat tentang ketertarikan Chelsea untuk merekrutnya. Rumor ini semakin memanas setelah Alvarez sendiri buka suara menanggapi kabar tersebut. LIGALGO
“Banyak yang membicarakannya,” ujar Alvarez. “Saat ini saya fokus pada Olimpiade, karena ini turnamen yang singkat. Di Manchester City, saya merasa sangat nyaman dan mendapatkan banyak kesempatan bermain. Namun, setelah Olimpiade, kita lihat saja perkembangannya.” Begitulah yang dia ungkapkan di salah satu media internasional.
Alvarez Bantah Keras Rumor Ketidakpuasan, Tegaskan Komitmen pada City
Pep Guardiola, menanggapi pernyataan Julian Alvarez mengenai apa yang akan dia lakukan setelah olimpiade. Ia juga mengakui keinginan sang pemain untuk mendapatkan lebih banyak menit bermain di laga-laga penting. “Saya tahu dia ingin memainkan momen-momen penting,” ujar pelatih asal Spanyol itu saat tur pramusim City di Amerika. “Tetapi pemain lain juga menginginkannya.
Pemain berusia 18, 19 tahun juga ingin memainkan pertandingan besar. Saya ingin dia juga memikirkan ini dan setelah itu dia akan memberi tahu kami apa yang ingin dia lakukan dan bagaimana dia akan menata masa depannya.”
Alvarez, yang sebelumnya sempat dikaitkan dengan rumor kepindahan, membantah keras adanya ketegangan dengan pelatihnya. “Saya tahu apa yang dikatakan Guardiola,” katanya kepada TyC Sports. “Saya tidak punya banyak hal untuk dikatakan tentang hal itu.
Saya tidak pernah mengatakan hal buruk. Saya hanya mengatakan bahwa saya akan memikirkan masa depan saya seperti yang saya lakukan setiap akhir musim. Saya menganalisis performa saya musim lalu dan memproyeksikan apa yang ingin saya capai di musim depan.” LIGALGO
Pemain asal Argentina ini menegaskan komitmennya terhadap Manchester City. “Saya tidak pernah mengatakan hal buruk tentang klub ini, dan saya sangat senan menjadi bagian dari tim terbaik di dunia ini” tegasnya.
Rumor mengenai ketidakpuasan Alvarez muncul setelah ia di nilai kurang mendapat kesempatan bermain di pertandingan-pertandingan besar, terutama di Liga Champions, meskipun ia tampil konsisten di kompetisi domestik. Hal ini memunculkan spekulasi mengenai masa depannya di Etihad Stadium.
Bukan Cuma Dilirik Chealse, Alvarez Juga Dapatkan Tawaran Bermain di PSG
Terus berada dalam bayang-bayang Erling Haaland yang sedang bersinar dan Kevin De Bruyne saat ia kembali fit, Julian Alvarez tetap menjadi sosok yang menonjol di dalam skuad Manchester City yang bertabur bintang. Meski telah mengoleksi sejumlah trofi bergengsi di usia yang masih sangat muda, yakni 24 tahun, dan telah mencatatkan lebih dari 100 penampilan untuk The Citizens dalam dua musim,
Alvarez tampaknya masih belum sepenuhnya mendapatkan tempat utama yang konsisten. Masalah mengenai masa depan Alvarez semakin rumit dengan munculnya rumor ketertarikan dari Paris Saint-Germain. Dikabarkan bahwa pelatih baru PSG, Luis Enrique, sangat mengagumi bakat Alvarez dan menjadikan pemain Argentina itu sebagai alternatif jika upaya mereka untuk merekrut Victor Osimhen gagal.
Keinginan PSG untuk mendapatkan Alvarez semakin menguatkan spekulasi mengenai masa depan pemain muda berbakat ini di Manchester City. Meskipun Alvarez telah memberikan kontribusi yang signifikan bagi tim, persaingan yang ketat di lini depan membuat posisinya tidak terlalu aman. Usai Isu Pertengkaran Guardiola
Jika Alvarez memutuskan untuk pindah ke PSG, ia berpotensi mendapatkan peran yang lebih sentral dan kesempatan bermain yang lebih banyak. Namun, ia juga harus mempertimbangkan faktor-faktor lain seperti proyek jangka panjang klub, gaya bermain pelatih, dan hubungan dengan rekan satu tim. LIGALGO